Sabtu, 23 Mei 2009

Aplikasi untuk interior

Design interior terkini yang menekankan unsur minimalis, elegance dan modern. Kaca adalah salah satu unsur untuk memenuhin kriteria designer tersebut.
Aplikasi kaca pada interior dapat berupa,
1. Penutup dinding
2. Penutup kolom
3. Furniture seperti : pintu cabinet, table top, splashback kitchen, wardrobe dll



Kaca2 yang biasa dan dapat dipakai untuk pemakaian pada interior ruangan misalnya.
1. Cermin / mirror
    Penggunaan cermin pada ruangan akan menambah kesan luas. Selain fungsi utamanya adalah     untuk bercermin. Sekarang banyak dikombinasi dengan cermin berwarna, seperti bronze,      grey, black, green, dan blue.

2. Painted glass
    Adalah kaca yang salah satu sisinya di coating dengan cat, ada beberapa warna     cat yang sekarang ada, misal warna pastel, merah, biru, hitam dan kuning.
    Biasanya dipakai untuk pelapis/penutup dinding, kolom atau sebagai partisi ruang.



Seputar Tentang Kaca Lembaran

Asal Usul Kaca
Pada jaman dulu diperkirakan kaca ditemukan di Asia Tengah. Penemuan ini tidak disengaja, pada saat mereka membuat perapian diatas pasir silica, ditemukan sesudahnya bahwa pasir silica tersebut mengeras dan menjadi transparan.
Sesudah itu berkembanglah teknik pembuatan kaca yang lebih lanjut seperti teknik tiup, yang digunakan untuk membuat botol atau wadah (container).
Pada abad ke 17 di Prancis, teknik pembuatan kaca lembaran dengan cara mencetak leburan kaca pada pelat besi. lalu disempurnakan dengan cara digosok supaya halus. Dari teknik ini juga pertama kali kaca tersebut digunakan untuk membuat cermin. 
Pembuatan kaca lembaran pada masa itu masih menghasilkan distorsi dan belum rata sempurna seperti kaca yang kita lihat sekarang.
Teknik terbaru yang masih digunakan oleh hampir semua produsen kaca lembaran di dunia adalah teknik floating, dimana proses pencetakannya adalah leburan kaca di ambangkan (float) diatas cairan metal sehingga dihasilkan permukaan kaca yang rata dan bebas distorsi.

Proses Pembuatan kaca
Bahan baku utama pembuatan kaca adalah pasir silica (sekitar 80%), lalu ditambah aditif lain untuk mendapatkan sifat2 yang diinginkan seperti soda ash, alumunium hidroksida, pewarna dan pecahan kaca (cullet/beling). Beling ini diambil dari hasil daur ulang pecahan kaca, tujuannya adalah untuk menurunkan titik cair gabungan bahan2 baku tersebut.
Semua bahan baku ditimbang dengan takaran tertentu kemudian dilebur pada suhu tinggi (sekitar 1400 oC). Pada keadaan ini kaca dalam kondisi cair seperti gulali.
Setelah kaca meleleh, lalu dituang keatas cairan logam timah. Tentunya timah ini dalam keadaan cair pada suhu leburnya. Karena berat jenis kaca lebih ringan dari berat jenis timah, maka cairan kaca mengapung diatasnya.
Diatas cairan kaca-timah ini ada alat2 berupa roll untuk menarik cairan kaca untuk menentukan ketebalan kaca yang dinginkan, jika kecepatan roll bertambah maka kaca akan tertarik lebih cepat sehingga menjadi tipis dan kebalikannya.
Setelah proses pencetakan, dilanjutkan dengan proses pendinginan. Proses ini dilakukan perlahan2, dimana awalnya suhu cairan kaca sekitar 1400 oC akan menjadi suhu kamar. Jika didinginkan terlalu cepat, kaca akan mengeras dan sulit dipotong (seperti kaca tempered).
Setelah melalui mesin pendinginan, lalu dipotong dan dilakukan pengemasan.

Jenis kaca lembaran.
Pada blog ini hanya mengulas kaca lembaran, yaitu kaca2 yang biasa digunakan pada jendela, partisi dinding, dll. Walaupun bahan baku pasir silica bisa dibentuk menjadi piring, gelas, glassblock, dll, kami hanya memfokuskan pada pada kaca lembaran saja.

Pada umumnya didunia kaca, pabrikan kaca lembaran memproduksi :
1. Kaca polos (clear glass)
2. Kaca berwarna (tinted glass)
3. Kaca reflective (reflective glass)
4. Kaca berpola (patterned glass)
5. Kaca low e (saving energy glass)
6. dll

Selain itu kaca2 diatas dapat diproses lanjut menjadi kaca jenis lain. Dalam arti, kaca yang sudah diproses oleh pabrikan kaca lalu dengan mesin2 tertentu diproses lanjut menjadi seperti :
1. Kaca temper (Tempered glass)
2. Kaca laminasi (Laminated glass)
3. Gabungan temper dan laminasi
4. Kaca double glazing
5. Cermin
6. Kaca decorative
7. dll.

Berikut penjelasan masing2 kaca proses diatas ;
1. Kaca temper (tempered glass), dihasilkan kaca yang lebih kuat kira-kira 3-5 kali dibanding kaca biasa. Kekuatan disini dalam arti impact benda tumpul, kaca ini mudah pecah jika terkena impact benda runcing, misal palu runcing, paku, dll. Pecahan kaca tempered akan membentuk seperti bulir2 jagung. Proses pembuatan kaca tempered adalah dengan memanaskan kaca sampai kira2 suhu 700 derajat Celcius, lalu didinginkan tiba2 dengan cara ditiup udara bertekanan tinggi dalam waktu yang singkat.
Kaca yang sudah ditempered tidak dapat di ganggu oleh proses2 seperti pemotongan,
lubang, coak, dll. Proses2 harus dilakukan sebelum di tempered.
 Pola pecah kaca tempered

2. Kaca laminasi (laminated glass), yaitu gabungan 2 kaca dan plastic film ditengahnya, lalu dipres dengan mesin sehingga menyatu. Tujuannya adalah untuk keamanan, jika kaca pecah maka masih menempel karena adanya lapisan film tadi. Biasanya kaca ini digunakan pada kaca depan mobil, skylight, jewelry display, dan fungsi tertentu yang memerlukan faktor keamanan.


3. Gabungan kaca tempered dan laminasi, dengan tujuan memperkuat kaca, juga diperoleh faktor kemanan akibat pecahan kaca. Gabungan beberapa lapis laminasi dan kaca tempered dapat menghasilkan kaca tahan peluru.

4. Kaca double glazing, adalah penggabungan dua lapis kaca, tetapi ditengahnya diberi jarak/air space, lalu disekelilingnya diseal. Tujuannya adalah menghambat energi panas dari satu sisi kaca ke sisi yang lain. Idealnya air space tersebut diisi gas2 tertentu yang dapat menambah daya isolator panas.

5. Kaca cermin, diperoleh dari teknik pelapisan perak tipis pada salah satu sisi kaca. Karena sifat logam perak mudah teroksidasi oleh udara, maka diatasnya diberi cat pelindung. Selain kaca cermin yang biasa kita lihat, juga dapat diaplikasikan pada semua jenis kaca, misalnya kaca berwarna, sehingga didapat efek cermin berwarna coklat, hitam, abu2, hijau dan biru. Diaplikasikan diatas kaca berpola akan menimbulkan efek keperakan yang menarik.

6. Kaca decorative, diperoleh dari proses pencetakan kaca lembaran untuk membentuk pola atau motif tertentu.